Pages

Jumat, 19 Oktober 2012

Jawaban atas syubhat sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

0 comments

Di antara kaum muslimin ada yang menjadikan argumentasi sila pertama tersebut di atas sebagai dalil bahwa negeri ini adalah negeri muslim berasaskan tauhid, benarkah demikian?

1. Seseorang disebut sebagai muwahhid jika ia menjadikan Allah saja satu-satunya sebagai ilah. Dalilnya begitu banyak diantaranya:

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (Q.S. Al-Ikhlas : 1)

Adapun sila pertama di atas adalah bentuk monotheisme yang sungguh berbeda dengan tauhid karena tauhid secara definitive menjadikan Allah sebagai satu-satunya ilah. Sedangkan monotheisme tidak, ia menyadarkan ketuhanannya kepada siapa saja asalkan jumlah tuhannya satu/esa. Contoh bukankah Fir’aun juga menjadikan dirinya Tuhan satu-satunya yang mengharuskan penduduknya menyembah kepadanya? Maka ini bisa disebut sebagai monotheisme.

Jumat, 30 Maret 2012

Negara Terkaya Di Dunia Yang Luput Dari Perhatian Dunia

0 comments
Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah.Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar “berdiri di atas berlian” langsung saja kita lihat profil negaranya.





Wooww… Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk?

Senin, 19 Maret 2012

Kegigihan Seorang Pengamen kecil

0 comments


            Lampu merah menyala, itu pertanda Hendra datang ke setiap mobil yang ada, dan melantunkan suaranya. Hendra tetap bersabar ketika ada orang yang tidak memberikan sebagian uangnya. Umurku 12 tahun harusnya ia sudah duduk dibangku SMP kelas 1 tetapi karena kendala biaya Hendra tidak masuk sekolah, orang tuanya sudah tiada ketika Hendra masih kecil. Sekarang Hendra dirawat oleh pamanku namanya paman Ginra. Paman orangnya keras, maklum dulu ia preman terminal dan pernah masuk penjara. Tetapi sekarang paman sudah sedikit berubah semenjak masuk penjara. 

            Pada sore harinya Hendra pulang ke rumah dengan membawa uang seadanya. “Dra kamu bawa hasil berapa hari ini?” tanya paman dengan suara yang sedikit keras. “hanya sssegini paman.” Jawab Hendra sambil menundukan kepalanya. “berapa? Sini, berikan uangnya!” “ini paman” jawab Hendra. “apa hanya sepuluh ribu! Mau makan apa kamu dengan uang sedikit ini hah?” kata Paman sambil membentak. “Ya sudah paman ingin keluar dulu” “lalu uang ini?” tanya Hendra. “Untuk kamu saja.” dengan suara lantang paman menjawab. Hendra ditanya paman setiap kali ia pulang mengamen di perempatan lampu merah. 

            Keesokan harinya Hendra mengamen ditempat yang berbeda, tiba-tiba ada dua orang preman mengahampirinya. “hey kamu tau gak kalau ini wilayah saya!” tanya salah satu dari preman tersebut. “ tidak tau bang.” Jawab Hendra. “disini ada aturannya siapa yang ngamen atau yang lainnya harus setoran ke saya, atau pergi dari wilayah saya.” kata si preman. “tapi inikan tempat umum bang.”  Kata Hendra. “kamu menantang saya?” tanya si preman dengan muka yang kesal. “tidak, saya tidak menantang. Kalau begitu dari pada disini membuat ribut, saya lebih baik pergi.” Kata Hendra. “ya sudah pergi sana! Kalau bisa jangan kembali lagi, kalau kembali saya akan meminta setoran ke kamu! Ingat itu ya!” kata si preman dengan keras. “iya bang” kata Hendra. 

Kisah uang Rp 1.000 dan Rp 100.000

0 comments
Uang Rp 1000 dan Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas, sama2 dicetak dan dari Bank Indonesia..Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat..

3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang pemuda..

Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan yg Rp 100.000 bertanya kepada yg Rp 1000, ..."kenapa badan kamu begitu lusuk,kotor,dan bau amis...?" dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang2 bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis" lalu Rp 1000 bertanya balik pada Rp 100.000,"
Free Music Sites
Free Music Online

free music at divine-music.info